Langsung ke konten utama

aLamaKna: Pagi

Udara pagi mengisi rongga paru-paru. Pagi hari, saat kendaraan bermotor belum padat lalu-lalang di jalanan, menyediakan oksigen yang lebih segar tinimbang siang atau sore. Terlebih di bawah rindang pepohonan. Tiap tarikan nafas terasa ringan. Menikmati pagi pas sembari minum segelas kopi atau teh hangat bersama keluarga atau teman. Cocok pula untuk bergerak atau olahraga santai. 

Bergerak di pagi hari yang cerah, banyak orang ikut kegiatan senam pagi di lapangan atau alun-alun. Banyak pula yang bersepeda. Atau, jalan kaki saja sudah cukup, tak perlu kepayahan lari untuk menyehatkan badan. Cari saja lintasan (track) yang menanjak, meski cuma jalan kaki tetap saja capek, sama seperti lari-lari santai di lintasan datar. Berjalan juga mengolah raga, makanya ada cabang olahraga jalan-cepat. Ngomong-ngomong perihal jalan-cepat dikategorikan sebagai olahraga sebenarnya masih masuk akal, yang masih jadi pertanyaan, kenapa catur termasuk cabang olahraga di beberapa even? Harusnya olah-pikiran atau olah-otak. Kecuali tiap bidak catur beratnya minimal satu kilo, sehingga memindahkannya terasa mengangkat dumble. 

Ada nasehat orangtua bahwa jangan bangun siang, nanti rejekimu dipatuk ayam. Padahal bidang kerja dan makanan ayam jelas berbeda dengan manusia. Namanya saja pengandaian, orangtua kita kreatif memberi nasehat. Orangtua kita berharap kita senantiasa bangun pagi karena bisa memulai segala aktivitas lebih awal. Dan, urusan rejeki (uang) lebih lancar. Sebenarnya rejeki tak sebatas uang materi, mendapat udara segar di pagi hari juga rejeki tak terkira. Menyehatkan. 

Suasana minggu pagi ramai dengan kegiatan olahraga dan rekreasi santai keluarga karena sebagian besar kita adalah pekerja yang libur di akhir pekan. Bagi pekerja (kantoran), bangun pagi peroleh rejeki banyak hanya berlaku di hari kerja, bukan hari Minggu. Minggu untuk santai. Keramaian minggu pagi dimanfaatkan bagi beberapa pedagang makanan bahkan mainan anak untuk mengais penghasilan. Kalau definisi rejeki disempitkan pada materi, ternyata nasehat di atas masih relevan untuk sebagian orang di hari Minggu pagi. 

Adapula nasehat-pagi lainnya yg berupa kisah jenaka. Dikisahkan di buku Terapi Berpikir Positif karya Ibrahim Elfiky. Alkisah Joko, bocah 7 tahun yang malas berangkat sekolah dan malas bangun pagi. Sang Ibu mengadukan masalah tersebut ke guru di sekolah, berharap dapat penyelesaian. Di sekolah guru memberi nasehat pada Joko bahwa anak yg rajin bangun pagi bisa lebih dulu mencapai cita-cita dibandingkan dengan yang tidak. Untuk menguatkan nasehat guru menceritakan kisah burung yg selalu bangun pagi sehingga Tuhan memberinya makanan berupa ulat-ulat yg banyak. Setelah berkata demikian guru bertanya ke Joko, "Apa tanggapanmu, Nak?" Joko dengan polos menjawab, "Ulat-ulat itu mati dimakan burung karena mereka bangun terlalu pagi". 



Samarinda, 14 September 2014 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

aLamaKna: Peran

Karl Heinrich Marx adalah sang sosialis, tepatnya pengkritik kapitalisme. Dari sosialisme berlanjut dengan modifikasinya jadi komunisme, stalinisme, maoisme, dan bahkan marhaenisme. Karl Marx identik sebagai seorang filsuf, penggagas sosialisme. Padahal dia juga ekonom, sejarawan, bahkan jurnalis disamping sosiolog yang punya teori tentang kejahatan/kriminal. Yang menjadikan seseorang sejarawan adalah keahlian atau cukup adanya minat lebih dia terhadap (ilmu) sejarah. Senada dengan definisi sosiolog, sederhananya ganti saja kata sejarah pada pengertian tadi dengan kata sosial. Seiring waktu, kita kini mengenal, atau bisa jadi dikenalkan, secara sederhana Karl Marx sebagai filsuf saja. Hanya jika kita membaca biografinya di wikipedia atau tulisan sejarah, kita akan mendapat info dia lebih dari sekadar filsuf. Hal tersebut seperti kita mengenal Benjamin Franklin sebagai Presiden AS. Padahal Franklin adalah ilmuwan sekaligus penulis juga penemu bahkan negarawan serta diplomat. Kata

aLamaKna: Perjalanan

Kau harus mendapat tempat duduk yang pas untuk bisa nyaman. Di pinggir dekat jendela kau bisa melihat pemandangan indah di luar. Hijau pepohonan, kuning padi, atau deretan bangunan berkilas seperti film terlihat dari jendela kereta atau bis. Awan menggumpal, langit biru atau kerlip lampu saat malam di darat tampak dari jendela pesawat. Laut bergelombang, garis cakrawala, atau ikan lumba-lumba berenang berkejaran ada di pandangan mata dari kapal laut. Tapi tempat duduk yang nyaman bukan sebatas soal posisi. Kata orang bijak kau harus mendapati orang yang tepat untuk perjalananmu.   Saat berpergian jauh sendirian para cowok jomblo berharap yang di sebelah adalah cewek cantik. Perjalanan jauh dan memakan waktu lama bisa tidak terasa jika diisi dengan obrolan. Tonton saja film Before Sunset. Jika tak pernah menonton film tersebut, maka cukup tonton film AADC 2 yang konon terinspirasi (atau mengambil konsep) dari film Before Sunset. Bagi cowok jomblo, mendapat teman perjalanan di seb

aLamaKna: Sepakbola

Yang Spesial, Mourinho, berseteru lagi. Kata 'lagi' cukup menjelaskan bahwa ini bukan yang pertama. Sejak menjejakkan diri di ranah Inggris dengan menangani Chelsea dia sudah menunjukkan kemampuan strategis di dalam dan, tentu saja, di luar lapangan. Kali ini dia mengawali dengan sindiran "badut" melalui media. Itu jelas pancingan, kepada Klopp dan Conte. Bukan Mou kalau tidak cari rusuh dan musuh. Yang merespon cuma dan hanya Conte. Mou, panggilan Mourinho, dikenal pelatih/manajer cum 'psikolog hebat'. Kemampuan perang urat saraf tak diragukan, emosi musuh campur aduk. Taktis dan dinamis bertolak belakang dengan pilihan strategi permainannya. Dia bisa diam cuek lantas tiba-tiba berkomentar tajam, kepada pelatih lawan bahkan ke pemain sendiri. Conte masuk perangkap. Jelas Mou sudah menyiapkan jawaban-jawaban atas (apapun) respon Conte. Dia sudah menghapal skrip yang dia susun. Di akhir-akhir Conte mati kutu, dengan kepala mendidih, cuma bisa bilang "s