Langsung ke konten utama

aLamaKna: Mata

Setelah sekian tahun berjalan, seorang fotografer masih penasaran dengan sosok yang pernah dia foto pada tahun 1984 di suatu negeri. Foto sederhana yang ‘hanya’ menampakkan wajah seorang wanita dengan tatapan mata warna hijau nan tajam. Namun, begitu kuat menggambarkan siapa dia sebenarnya atau perasaannya. Foto yang menjadi fenomena dan terkenal di seluruh dunia. Rasa penasaran sang fotografer mengantarkan dia kembali ke ranah jauh dari rumahnya untuk mencari siapa sosok yang jadi subjek kameranya. Hingga kemudian dia terus menjelajah dan melacak wanita tersebut. Akhirnya dia berhasil menemukan wujud wanita tersebut setelah pencarian bertahun-tahun. Tahun 2002 adalah momentum saat sang wanita dan sang fotografer bisa saling menatap kembali. Wanita tersebut bernama Sharbat Gula dan sang fotografer yang mendapat penghargaan First-Place Prizes di World Press Photo tersebut tak lain adalah Steve McCurry. Kepastian bahwa sosok di foto adalah wanita yang dia temui saat itu diperoleh dari pemindaian komputer terhadap detil mata yang ada di foto dibandingkan dengan mata sang wanita. 


Coba tanyakan arti mata pada Aziz MS, penggawa band Jamrud. “Ada pelangi di bola matamu, yang memaksa diriku tuk bilang ‘aku sayang padamu’” kata dia. Yang diingat oleh BJ Habibie dari mendiang istrinya adalah matanya (sesuai arti nama Ainun), yang meneduhkan. Bagi Aziz dan Habibie pandangan mata berhasil menunjukkan kecintaan. Pun demikian dengan Komponis Ismail Marzuki, yang menggoreskan lirik sepasang mata bola dengan indah. Namun dalam Mata Najwa, tatapan mata seorang Najwa Shihab intimidatif menelisik orang yang diwawancarai seperti seorang mata-mata yang penuh keingintahuan dan menyimpan kecerdasan. Sementara, arti Mata bagi Louis Van Gaal pastilah teramat penting di United! Mata menunjukkan dimensinya disamping fakta bahwa mata normal manusia bisa melihat sampai 10 juta warna. Bagi seorang Steve McCurry dan fotografer lain, membidik lewat lensa kamera adalah mengabadikan pemandangan atau momen yang menegaskan arti melihat. Lensa kamera bagi seorang fotogarfer adalah mata yang memberi sudut pandang baru dan berbeda. Sudut pandang yang lebih luas atau lebih detil. Sudut pandang yang lebih berwarna atau hitam putih. Foto menghamparkan perspektif bagi pemirsanya. 


Dari mata seseorang sedikit banyak kau bisa mengenali dia. Tatapan mata bisa menampakkan seseorang, sikap dan perasaannya seperti contoh Sharbat Gula. Mata adalah jendela yang jadi media untuk melihat dari dalam dan ke dalam. Pandangan mata memberimu daya untuk menilai dan memahami. Sorot mata bisa memperlihatkan keberanian, ketegasan, kepercayaan, dan lain-lain. Atau kontrasnya, ketakutan, keraguan, kebohongan dan lain-lain. Ada teori yang menyebutkan bahwa seseorang yang berbohong maka pupil matanya akan membesar. Seorang yang percaya diri menatap tiap lawan bicaranya dengan berani dan tegas. Mata secara kontras bisa menyimpan misteri sekaligus menampakkan kenyataan. Dari dunia fotografi kau bisa tahu bahwa dalam melihat kadang kau diharuskan melihat lebih dekat, atau mundur ke belakang untuk melihat lebih jauh agar mendapati perspektif lebih luas. Sudut pandanglah yang menentukan. 


Namun tak jarang kau harus menutup kedua matamu dan sepenuhnya memfungsikan mata hati. 



Samarinda, 9 September 2014 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

aLamaKna: Peran

Karl Heinrich Marx adalah sang sosialis, tepatnya pengkritik kapitalisme. Dari sosialisme berlanjut dengan modifikasinya jadi komunisme, stalinisme, maoisme, dan bahkan marhaenisme. Karl Marx identik sebagai seorang filsuf, penggagas sosialisme. Padahal dia juga ekonom, sejarawan, bahkan jurnalis disamping sosiolog yang punya teori tentang kejahatan/kriminal. Yang menjadikan seseorang sejarawan adalah keahlian atau cukup adanya minat lebih dia terhadap (ilmu) sejarah. Senada dengan definisi sosiolog, sederhananya ganti saja kata sejarah pada pengertian tadi dengan kata sosial. Seiring waktu, kita kini mengenal, atau bisa jadi dikenalkan, secara sederhana Karl Marx sebagai filsuf saja. Hanya jika kita membaca biografinya di wikipedia atau tulisan sejarah, kita akan mendapat info dia lebih dari sekadar filsuf. Hal tersebut seperti kita mengenal Benjamin Franklin sebagai Presiden AS. Padahal Franklin adalah ilmuwan sekaligus penulis juga penemu bahkan negarawan serta diplomat. Kata

aLamaKna: Perjalanan

Kau harus mendapat tempat duduk yang pas untuk bisa nyaman. Di pinggir dekat jendela kau bisa melihat pemandangan indah di luar. Hijau pepohonan, kuning padi, atau deretan bangunan berkilas seperti film terlihat dari jendela kereta atau bis. Awan menggumpal, langit biru atau kerlip lampu saat malam di darat tampak dari jendela pesawat. Laut bergelombang, garis cakrawala, atau ikan lumba-lumba berenang berkejaran ada di pandangan mata dari kapal laut. Tapi tempat duduk yang nyaman bukan sebatas soal posisi. Kata orang bijak kau harus mendapati orang yang tepat untuk perjalananmu.   Saat berpergian jauh sendirian para cowok jomblo berharap yang di sebelah adalah cewek cantik. Perjalanan jauh dan memakan waktu lama bisa tidak terasa jika diisi dengan obrolan. Tonton saja film Before Sunset. Jika tak pernah menonton film tersebut, maka cukup tonton film AADC 2 yang konon terinspirasi (atau mengambil konsep) dari film Before Sunset. Bagi cowok jomblo, mendapat teman perjalanan di seb

aLamaKna: Sepakbola

Yang Spesial, Mourinho, berseteru lagi. Kata 'lagi' cukup menjelaskan bahwa ini bukan yang pertama. Sejak menjejakkan diri di ranah Inggris dengan menangani Chelsea dia sudah menunjukkan kemampuan strategis di dalam dan, tentu saja, di luar lapangan. Kali ini dia mengawali dengan sindiran "badut" melalui media. Itu jelas pancingan, kepada Klopp dan Conte. Bukan Mou kalau tidak cari rusuh dan musuh. Yang merespon cuma dan hanya Conte. Mou, panggilan Mourinho, dikenal pelatih/manajer cum 'psikolog hebat'. Kemampuan perang urat saraf tak diragukan, emosi musuh campur aduk. Taktis dan dinamis bertolak belakang dengan pilihan strategi permainannya. Dia bisa diam cuek lantas tiba-tiba berkomentar tajam, kepada pelatih lawan bahkan ke pemain sendiri. Conte masuk perangkap. Jelas Mou sudah menyiapkan jawaban-jawaban atas (apapun) respon Conte. Dia sudah menghapal skrip yang dia susun. Di akhir-akhir Conte mati kutu, dengan kepala mendidih, cuma bisa bilang "s