Langsung ke konten utama

aLamaKna: Putih

Apple adalah fenomena. Saat mendiang Steve Jobs memutuskan agar Apple mencipta perangkat produksinya dengan warna putih, dia berhasil mengidentikkan putih dengan Apple. Dia menyematkan ciri khas. Apple yang putih nan simpel secara tampilan ternyata jadi perhatian bahkan fenomena. Hal itu tak kurang karena personalisasi yang ditawarkan dan inovasi yang menyederhanakan tampilan tapi memaksimalkan fungsi atau penggunaan. Tampilan boleh saja putih, tapi yang ada di dalamnya lebih 'berwarna'. 

Dulu, setidaknya dalam periode lama, hitam sangat populer untuk atribut perangkat. Tegas dan jantan, kata kebanyakan orang. Dari perspektif industriawan, Henry Ford pernah berkata, "Setiap pembeli bisa meminta mobil dengan cat warna apapun, selama warna itu adalah hitam”. Tapi, warna dalam suatu perangkat ternyata relatif. Era Fordian sudah berakhir. Putih, yang jadi kontradiksi hitam, berartikan lebih elegan. 

Entah ada kaitan atau tidak dengan Apple, sekarang putih jadi tren. Mulai dari warna ponsel, sepeda sampai mobil. Yang sudah ada dari jaman dulu adalah tren kulit-putih. Anggapan bahwa wanita berkulit putih adalah cantik difasilitasi oleh kehadiran kosmetik pemutih. Selalu ada iklan pemutih-kulit yang menampilkan wanita bule atau indo-campuran yang sudah dari sononya berkulit putih. Aneh. Tapi, sebenarnya masih lebih aneh jika kita minta air-putih tapi yang disuguhkan adalah air yang (berwarna) bening. 

Jika diandaikan, putih adalah kanvas yang tidak melukiskan apa-apa selain sederhana. Bahkan bisa dibilang ia bukanlah warna sebenarnya, cahaya putih menghasilkan spektrum warna-warna yang diteruskan prisma, seperti percobaan Newton, atau juga percampuran dari warna-warna primer. Anggapan lain yang klise, putih itu suci, sementara hitam itu tidak. Putih mewakili kubu baik, si putih selalu selalu menang melawan si hitam. Di dunia yang hitam putih dari kacamata tertentu, putih adalah kebaikan. Meski sebenarnya tak mesti. 

Tapi, Steve Jobs mendesain Apple dalam putih tidak bermaksud mencitrakan kebaikan, tapi menawarkan ide. Suatu ide yang menyatakan bahwa putih itu 'cantik' dan perlu perawatan khusus agar tidak kusam. 'Memaksa' pengguna menghargai suatu karya, bukan sebatas perangkat atau produk. Memegang iPhone yang berwarna putih seperti mengharuskan pakai sarung tangan agar tidak mengotori. Mahaaal!! 


Samarinda, 13-14 Juli 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

aLamaKna: Duka

Orang Cina percaya pada konsep Yin dan Yang. Ada siang, ada malam. Ada panas, ada dingin. Ada hidup, ada mati. Ada banyak hal di dunia ini dalam dua sifat yang berlawanan, berhubungan, dan saling melengkapi. Konsep Yin dan Yang berlaku umum, jadi semacam buku manual kita memahami banyak hal. Ada suka, ada duka. Hidup selalu menawarkan suka dan duka, sepaket seperti menu sambel ekstra pedas dengan es teh manis. Kenikmatan suka bisa dirasakan saat kita tahu apa arti duka, bukan karena dua kata tersebut berselisih satu huruf. Nikmatnya es teh manis tak terperi setelah makan sambal. Lini masa kita disisipi banyak kejadian. Bukan lini masa di selingkup beranda media sosial, tapi di kehidupan nyata. Kejadian itulah yang jamak disebut suka-duka. Suka menawarkan senang, duka memberikan sedih. Sesederhana itu. Kalau bisa memilih, kita pesan suka melulu, abaikan kesedihan. Tapi menjalani momen kehidupan tidak seperti memesan barang di lokapasar ( marketplace ) di internet. Menyingkap lapisa...

aLamaKna: Perjalanan

Kau harus mendapat tempat duduk yang pas untuk bisa nyaman. Di pinggir dekat jendela kau bisa melihat pemandangan indah di luar. Hijau pepohonan, kuning padi, atau deretan bangunan berkilas seperti film terlihat dari jendela kereta atau bis. Awan menggumpal, langit biru atau kerlip lampu saat malam di darat tampak dari jendela pesawat. Laut bergelombang, garis cakrawala, atau ikan lumba-lumba berenang berkejaran ada di pandangan mata dari kapal laut. Tapi tempat duduk yang nyaman bukan sebatas soal posisi. Kata orang bijak kau harus mendapati orang yang tepat untuk perjalananmu.   Saat berpergian jauh sendirian para cowok jomblo berharap yang di sebelah adalah cewek cantik. Perjalanan jauh dan memakan waktu lama bisa tidak terasa jika diisi dengan obrolan. Tonton saja film Before Sunset. Jika tak pernah menonton film tersebut, maka cukup tonton film AADC 2 yang konon terinspirasi (atau mengambil konsep) dari film Before Sunset. Bagi cowok jomblo, mendapat teman perjalanan di...

aLamaKna: Pas

Sebenarnya, hidup yang diharapkan semua orang adalah hidup yang pas-pasan. Saat butuh rumah, ada uang pas untuk membelinya. Ketika perlu mobil, pas rejeki berlebih datang menghampiri. Harapan pas kena dengan keadaan. Keinginan pas menjadi kenyataan. Tapi, bisa juga saat usaha mulai lancar atau dapat gaji tambahan kemudian jatuh sakit. Pas juga. Dari sudut pandang berbeda, "Coba kalau sakitnya pas tidak ada uang?" Dari ranah religi kita ketahui ada takdir, ketetapan Tuhan. Jodoh, rejeki, dan hidup-mati ada di tangan Tuhan. Rejeki yang kita terima sudah ditetapkan. "Rejeki tak pernah tertukar," kata orang bijak. Artinya kadar rejeki seseorang sudah pas ditentukan. Namun, mereka yang fatalis yang sepenuhnya hanya percaya bahwa ketetapan itu tak bersyarat, tidak ingin bersusah payah mendapatinya. Jangan jadi fatalis. Ada penjelasan lebih lanjut mengenai ketetapan Tuhan. Tetap saja rejeki yang ditetapkan tersebut berbanding lurus dengan usaha. Oh iya, rejeki tidak mesti ...