Begadang jangan begadang, kata Bang Oma. Malam hari begadang, besoknya pastilah mengantuk. Bagi mahasiswa yang kuliah dengan SKS, saat ujian dia pasti mengantuk berat. SKS berarti Sistem Kebut Semalam, belajar diselesaikan satu malam menjelang ujian. Jadinya, mengerjakan soal ujian rasanya antara mengantuk dan berpikir. Seperti mobil yang digeber semalam, diistirahatkan sebentar, besok pagi langsung tancap gas dikendalikan satu tangan. Kopi hitam nasgitel (panas legi kentel) bisa mencegah bahkan bisa menghilangkan kantuk. Tapi mana mungkin mengerjakan soal sembari minum kopi. Selain kopi ada permen, ini lebih pas, lebih pas lagi permen rasa kopi. Atau cukup cuci muka. Cuci muka dengan air kopi panas.
Namun, obat mengantuk cuma ada satu, tak lain dan tak bukan yaitu tidur. Pas kuliah di kelas mengantuk, seorang dosen berkata, "Yang mengantuk lebih baik tidur saja. Karena jika kalian mengantuk tapi tak tidur, maka kalian rugi dua hal, ilmu tak dapat, tidur juga tak dapat". Setidaknya dengan tidur, satu persoalan yakni mengantuk bisa terselesaikan, lanjut dia. Mengantuk memang seperti ada beban berat di kepala, tekanannya bikin kepala tertunduk. Pikiran tak bisa konsentrasi, wajah jadi kuyu. Mata sudah 5 watt, kata teman mengistilahkan. Selain kurang tidur, kekenyangan makan bikin mata kita 5 watt juga. Beraktivitas menjemukan, menunggu, dan anemia/dehidrasi masuk daftar penyebab berikutnya. Bisa pula mengantuk justru jadi alarm tubuh capek.
Bagi mereka yang mengalami insomnia, malam hari tidak bisa tidur, siang hari mengantuk berat. Apa enaknya menguap sepanjang pagi sampai sore untuk beraktivitas, sedangkan malam hari menerawang langit-langit kamar. Gambaran menderitanya insomnia dengan puitis ada di lagu karya Efek Rumah Kaca. Faktor kesehatan psikologis dan/atau fisik, bahkan jetlag berpengaruh pada insomnia. Mengantuk pada kenyataannya memanglah berbahaya, tanyakan pada supir truk jarak jauh. Mengantuk seperti berhutang untuk tidur, kau tahan-tahan pastilah tidur akan menagihmu.
Ngomong-ngomong, Bang Oma melanjutkan, begadang boleh saja kalau ada perlunya. Untuk ibadah, untuk belajar, atau bahkan untuk menulis. Malam yang hening, ibadah lebih bening. Di suasana senyap, segala pengganggu lenyap. Ide terkadang muncul (tiba-tiba) di renungan atau lamunan di malam hari. Tapi yang populer adalah menonton siaran sepakbola. Alasan lain yang khusus adalah menimang bayi kecil saat dia terjaga di tengah malam, sepanjang malam. Asal bisa tidur cukup berkualitas selanjutnya, silakan begadang sambil dengar lagunya Bang Oma.
Pondok Gede, 18 November 2015
Komentar
Posting Komentar