Langsung ke konten utama

aLamaKna: Petir

Bulan Desember, langit semakin rajin menumpahkan air menandai musim hujan meraja. Musim hujan identik dengan banjir. Tapi kita tahu, hujan yang turun dari awan hitam tidak jarang disertai petir. Lihat kilatannya, dengar gemuruhnya, tapi jangan sampai rasakan terjangannya. Awan hitam yang mengandung elektron lah yang memunculkan kilatan cahaya (lightning) yang sebenarnya adalah loncatan arus listrik. Petir tampak seperti membelah langit, suaranya menggelegar hebat. Kita ingat, saat kecil suara ledakan petir menakutkan dan kita menutup mata dan telinga bahkan meringkuk di balik selimut.
 
Terima kasih pada Benjamin Franklin, tanpa 'keisengan' dia menerbangkan layangan saat hujan kita tak akan mengenal penangkal petir. Ilmuwan punya rasa penasaran tinggi, bahkan petir yang menakutkan bagi kebanyakan orang tidak cukup menggentarkan. Atau, barangkali keberanian Franklin menghadapi petir karena ia juga seorang presiden AS? Apapun alasannya, Franklin rela menempuh risiko terkena terjangan petir. Dunia fisika ala Franklin yang lebih sederhana kita kenal juga saat SMP. Mengetahui jarak kita dengan lokasi terjadinya petir dari menghitung selisih kilatan petir terlihat dan terdengar suara guruhnya dengan memperhitungkan kecepatan suara.
 
Setara 1 juta volt per meter besar medan listrik terjadinya petir, pastilah angka tersebut bahkan bisa menggentarkan mekanik perlistrikan. Karena benar adanya petir mengandung listrik, karakter huruf (piktograf) cina dan jepang yang berarti listrik berasal dari huruf 'petir'. Lambang PLN tak lain dan tak bukan adalah penggambaran petir. Dibalik kegarangannya, tiap terjadinya petir menghasilkan Ozon dan Nitrat secara alami. Fakta lain adalah, daerah paling rawan petir sebenarnya ada di Indonesia. Tepatnya Depok! 
 
Dengan segala daya luar biasanya, petir juga menginspirasi banyak hal. Detectives Comic punya Barry Allen, bisa berlari super cepat. Dia tersambar petir dan jadilah The Flash, yang berarti kilat. Di dunia nonfiksi, Jerman di era Perang Dunia II punya strategi Blitzkrieg atau Perang Kilat (bahkan strategi ini dipakai di masa selanjutnya pasca PD II oleh negara lain). Menyerang secepat kilat dan tiba-tiba tak membiarkan musuh menyusun serangan balik. Ada ungkapan, "petir tak akan pernah menyambar tempat yang sama dua kali", artinya peluang tidak akan pernah datang dua kali dalam hidup. Dan, tak lupa melatarbelakangi guyonan, orang gila justru senang saat melihat kerjapan petir. Karena dia merasa sedang difoto. Chiiss!
 
 
Pondok Gede, 11-12 Desember 2015

Komentar

  1. 3D iron hammer - TITNIA.com
    2D iron hammer. titanium nose jewelry The best 3D iron hammer. One of the best mens black titanium wedding bands 3D ecm titanium Iron Rings titanium alloys in the world. The best titanium forging 3D iron rings.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

aLamaKna: Duka

Orang Cina percaya pada konsep Yin dan Yang. Ada siang, ada malam. Ada panas, ada dingin. Ada hidup, ada mati. Ada banyak hal di dunia ini dalam dua sifat yang berlawanan, berhubungan, dan saling melengkapi. Konsep Yin dan Yang berlaku umum, jadi semacam buku manual kita memahami banyak hal. Ada suka, ada duka. Hidup selalu menawarkan suka dan duka, sepaket seperti menu sambel ekstra pedas dengan es teh manis. Kenikmatan suka bisa dirasakan saat kita tahu apa arti duka, bukan karena dua kata tersebut berselisih satu huruf. Nikmatnya es teh manis tak terperi setelah makan sambal. Lini masa kita disisipi banyak kejadian. Bukan lini masa di selingkup beranda media sosial, tapi di kehidupan nyata. Kejadian itulah yang jamak disebut suka-duka. Suka menawarkan senang, duka memberikan sedih. Sesederhana itu. Kalau bisa memilih, kita pesan suka melulu, abaikan kesedihan. Tapi menjalani momen kehidupan tidak seperti memesan barang di lokapasar ( marketplace ) di internet. Menyingkap lapisa...

aLamaKna: Perjalanan

Kau harus mendapat tempat duduk yang pas untuk bisa nyaman. Di pinggir dekat jendela kau bisa melihat pemandangan indah di luar. Hijau pepohonan, kuning padi, atau deretan bangunan berkilas seperti film terlihat dari jendela kereta atau bis. Awan menggumpal, langit biru atau kerlip lampu saat malam di darat tampak dari jendela pesawat. Laut bergelombang, garis cakrawala, atau ikan lumba-lumba berenang berkejaran ada di pandangan mata dari kapal laut. Tapi tempat duduk yang nyaman bukan sebatas soal posisi. Kata orang bijak kau harus mendapati orang yang tepat untuk perjalananmu.   Saat berpergian jauh sendirian para cowok jomblo berharap yang di sebelah adalah cewek cantik. Perjalanan jauh dan memakan waktu lama bisa tidak terasa jika diisi dengan obrolan. Tonton saja film Before Sunset. Jika tak pernah menonton film tersebut, maka cukup tonton film AADC 2 yang konon terinspirasi (atau mengambil konsep) dari film Before Sunset. Bagi cowok jomblo, mendapat teman perjalanan di...

aLamaKna: Tongkat

Tongkat bagi si buta adalah penuntun arah. Teman bagi si buta. Kecuali bagi si Buta dari Gua Hantu, ada Kliwon. Tongkat bagi si tua adalah membantu berdiri. Tidak menegakkan tubuh memang, tapi cukup untuk membuat nenek berjalan ke halaman rumah, meski susah payah, melihat cucu bermain. Tongkat bisa saja sebatang kayu atau besi. Yang pasti panjang. Bagi mereka, tongkat semacam harapan, ada upaya untuk berjalan biasa seperti yang-melihat. Upaya hebat mereka berarti kerja keras. Coba bayangkan saja, pejamkan mata dan melangkah bawa tongkat di jalan. Sulit. Konon di negeri ini, menancapkan sebatang tongkat (kayu) bisa berarti menanamkan pohon. Karena tanah kita teramat subur. Mudah. Seperti membawa tongkat tukang-sihir dengan tak perlu kerja keras, cukup menjentikkan tongkat, keluar pijar cahaya, sihir. Tidak perlu susah payah hidup di tanah subur. Semacam ungkapan mimpi yang bisa dinyanyikan oleh Koes Plus. Namun ada negasi (dan harapan) lagu Berita Cuaca, karya Gombloh. "Bukit2 te...